2011년 3월 28일 월요일

No Stress


Reaksi stres sebenarnya terjadi sebagai persiapan untuk menghadapi bahaya mendadak. Menurut ilmu psikologi, peringkat teratas dari 10 penyebab stres adalah penyakit serius, kematian, dan perceraian. Namun, tubuh juga bereaksi terhadap masalah yang lebih ringan dan sering muncul, seperti masalah keuangan, tenggat pekerjaan, kerumunan orang, kebisingan, dan kemacetan. Bahkan perubahan temperatur dan polusi lingkungan dapat membangkitkan reaksi tubuh.

Stres tidak selalu berakibat negatif. Ada juga pengaruh positifnya, yakni membangkitkan semangat dan motivasi dalam kehidupan. Bahkan, dalam skala kecil stres dapat merangsang reaksi tubuh dan membuat hidup lebih menantang. Namun, jika stres terlalu berat dan berlangsung lama, reaksi tubuh bisa menjadi tidak teratasi, sehingga biasanya dapat merugikan. Stres berkepanjangan sangat membebani organ tubuh yang penting, seperti jantung, pembuluh darah, dan sistem kekebalan.

Melawan Gejala Stres
 
Banyak orang dapat mengatasi stres dengan baik, namun ada juga yang sampai mengalami kelelahan, insomnia, nyeri punggung dan leher, serta tekanan darah tinggi. Stres berkepanjangan dapat menyebabkan gangguan, seperti flu dan selesma, serta berbagai gangguan pencernaan. Karena pencernaan sering diabaikan, gangguan akibat stres bisa menjadi lebih berat, seperti melemahnya kemapuan cerna, nyeri dada, diare, atau konstipasi. Dalam kasus yang lebih berat dapat terjadi bisul di usus.
 
80% penyakit yang ada sekarang diduga penyebabnya adalah stres. Stres juga dikaitkan dengan asma, nyeri dada, dan PMS (premenstruasi syndrome).

Bila Mengalami Stres
  • Makanlah banyak buah dan sayuran untuk menyeimbangkan kadar potasium dan sodium yang diperlukan untuk melancarkan pengiriman pesan saraf.
  • Makanlah dalam suasana nyaman agar vitamin dan mineral penghalau stres yang penting dapat terserap sempurna.
  • Hindari makanan olahan. Nutrisi penting dalam tubuh justru akan dihabiskan untuk memproses makanan tanpa kalori ini sehingga terjadi ketidakseimbangan gula darah. Akibatnya, timbul gejala depresi, gelisah, dan mudah marah.
  • Hindari makanan yang menyebabkan reaksi alergi karena dapat memunculkan reaksi stres.
  • Kurangi konsumsi kafein. Lebih baik minum the herbal atau the rasa buah.
  • Hindari minum berakohol, rokok, atau obat-obatan terlarang.
  • Olahraga dianggap bermanfaat untuk menghalau stres. Yoga dapat sangat bermanfaat karena kita juga akan berlatih meditasi dan pernapasan dalam. Kedua hal tersebut berguna untuk mengusir stres.
  • Gaya hidup yang aktif hingga malam dan terlalu sibuk dapat membuat stres menjadi semaikn berat. Jadi, cobalah tidur dengan pola teratur karena ini mampu mengurangi tingkat stres.
[sumber: Makanan untuk Otak ~ Lorraine Perretta]