2011년 5월 20일 금요일

Hiperaktivitas

Kekacauan sistem saraf pusat menyebabkan berbagai masalah belajar dan masalah perilaku. Anak hiperaktif cenderung gelisah, senang mengacau, agresif, dan sulit diatur. Selain itu anak hiperaktif umumnya memiliki prestasi rendah di sekolah walaupun IQ-nya cukup baik atau di atas rata-rata.
Penyebab pastinya belum diketahui, namun ditemukan adanya kaitan antara pola makan dan hiperaktivitas.

Perubahan pola makan sederhana sering membuahkan hasil yang mengesankan. Aturlah pola makan dengan protein bermutu tinggi, seperti ikan dan daging rendah lemak, hindari karbohidrat olahan, serta pilih roti gandum dan beras merah. Sebaiknya
  • Hindari makanan dengan pengawet, pewarna, dan perasa buatan. Sedikit bahan ini dapat menimbulkan reaksi.
  • Hindari minuman bersoda. Ganti dengan jus buah dan sayuran serta air putih.
  • Hindari makanan penyebab alergi. Makanan alergen yang paling umum pada anak hiperaktif ialah bahwa pewarna dan pengawet yang mengandung zat warna merah, kuning, dan biru, serta mengandung susu sapi, kedelai olahan, cokelat, anggur, beberapa jenis jeruk, kacang tanah, gandum, jagung, tomat, telur, gula tebu, apel, ikan, dan oat.

댓글 없음:

댓글 쓰기